Saat ini kita memahami bahwa sistem kalender tradisional di tanah Jawa telah berlaku baku setelah adanya peleburan sistem kalender Jawa dan Islam yang dilakukan Raja Mataram Islam : Sultan Agung Hanyakrawati. Dan sejak saat itulah masyarakat tradisional Jawa memakainya sebagai pedoman dalam berkegiatan disegala peri kehidupan.
Akan tetapi dibelakangan hari terdapat beberapa perhitungan yang dirasakan “LEPAS atau TIDAK SESUAI” terhadap peredaran musim baik makrokosmos maupun mikrokosmos nya bagi peri kehidupan di Nusantara. Banyak kejadian dikatakan sebagai “SALAH MUSIM” dan sebagainya, yang menurut pemahaman saya adalah konsekwensi logis dari “suatu pemaksaan sistem kalender peradaban lain atas tanah Nusantara”.
Ini harus dipahami sebagai ilmu pengetahuan murni dan “jangan dipahami sebagai unsur keagamaan tertentu”. Bahwa sistem Kalender Jawa dibuat berdasarkan hasil pengamatan komunitas adat Jawa dalam waktu lama akan pengaruh semesta di lokasi mereka hidup (tanah Nusantara), yang kemudian dibukukan yang kita kenal sebagai primbon pranatamangsa. Demikian juga dengan peradaban lain yang mempunyai sistem kalender, mereka menciptakannya dengan akurasi tinggi hanya bila digunakan pada lokasi asli dimana sistem kalender tersebut ditemukan (misal : sistem kalender Saka India, Hijriyah Muslim dan Masehi Nasrani).
Sebagai perbandingan dalam telaah sistem kalender, maka kita ambil studi kasus atas peleburan sistem oleh Sultan Agung Hanyakrawati atas kalender Jawa dan Arab sebagai berikut berdasarkan “Serat Ajidarma - Ajinirmala” :
Nama 7 HARI (Saptawara) Sistem Kalender Jawa : 1. Radité = Akad (Minggu) / 2. Soma = Isnan (Senin) / 3. Anggara = Salasa (Selasa) / 4. Buddha = Rabo (Rabu) / 5. Rĕspati = Kamis / 6. Sukra = Jumungah (Jum’at) / 7. Tumpak = Sabtu.
Nama 5 PASARAN (Pancawara) Sistem Kalender Jawa : 1. Lĕgi = Manis / 2. Pahing / 3. Pon / 4. Cĕmĕngan = Wagé / 5. Kasih = Kaliwon.
Nama 12 BULAN Sistem Kalender Jawa : 1. Karttika / 2. Pusa / 3. Manggasari / 4. Sitra / 5. Manggakala / 6. Naya / 7. Palguna / 8. Wisaka / 9. Jita / 10. Srawana / 11. Padrawana / 12. Asuji.
Nama 12 BULAN Sistem Kalender Arab : 1. Sura = Muharram / 2. Sapar = Shafar / 3. Mulud = Rabiulawal / 4. Rabingulakir = Bakda Mulud / 5. Jumadilawal = Jumadilawal / 6. Jumadilakir = Jumadilakir / 7. Rajab = Rajab / 8. Ruwah = Sya’ban / 9. Pasa = Ramadan / 10. Sawal = Syawal / 11. Dulkangidah = Dulkaidah / 12. Besar = Zulhijjah.
Nama 60 TAHUN JAWA Sistem Kalender Jawa : 1. Sambrama / 2. Biswawisu / 3. Kalayudi / 4. Kalakandha / 5. Rahutri / 6. Dumdumi / 7. Triyoddhari / 8. Tisimuka / 9. Dinakara / 10. Sujarha / 11. Saddhamuka / 12. Saddhaksaddha / 13. Jagalogĕna / 14. Kilaka / 15. Prapawa / 16. Iwa / 17. Cukila / 18. Pramududa / 19. Prasudpadi / 20. Anggila / 21. Istrimuka / 22. Pawa / 23. Iwa / 24. Tadu / 25. Iswara / 26. Wakdaniya / 27. Pramadi / 28. Wikrama / 29. Wila / 30. Sitrapanu / 31. Supanu / 32. Taruna / 33. Partipa / 34. Wiya / 35. Sarwasitti / 36. Sarwaddhari / 37. Wirodi / 38. Wikuraddhi / 39. Karĕha / 40. Nantĕna / 41. Wijaya / 42. Jaywaha / 43. Manmata / 44. Tunmuki / 45. Yiwolambi / 46. Wulambi / 47. Wikari / 48. Sarwari / 49. Pilapawa / 50. Subakartti / 51. Sabakartti / 52. Aciya / 53. Ananda / 54. Rancata / 55. Pinggala / 56. Nala / 57. Pilawangga / 58. Umiya / 59. Saddharuna / 60. Rudraksa.
Nama 8 TAHUN ARAB Sistem Kalender Arab : 1. Alip / 2. Ehé / 3. Jimawan / 4. Jé / 5. Dal / 6. Bé / 7. Wawu / 8. Jimakir.
Dari data diatas terjadi perbedaan cukup mencolok, dimana Windu Jawa tersusun dari 60 Tahun Jawa, sedangkan Windu Arab tersusun dari 8 Tahun Arab.
Nama 10 WINDU JAWA Sistem Kalender Jawa : 1. Windu Ancara (Windu Antaru atau Antaro) / 2. Windu Manila / 3. Windu Sangara / 4. Windu Mukka / 5. Windu Mangkara / 6. Windu Sangsara / 7. Windu Kawanda / 8. Windu Tirtta / 9. Windu Sĕta (Windu Sĕtu) / 10. Windu Baya.
Nama 4 WINDU ARAB Sistem Kalender Arab : 1. Adi / 2. Sĕngara / 3. Kunthara / 4. Sancaya
PRANATAMANGSA JAWA Sistem Kalender Jawa : 1. Kasa = Çrawana (Srawana) / 2. Karo = Bhadra (Padrawana) / 3. Katĕlu = Asuji (Asuji) / 4. Kapat = Kartika (Karttika) / 5. Kalima = Margaçira (Manggasri) / 6. Kanĕm = Posya (Pusa) / 7. Kapitu = Magha (Manggakala) / 8. Kawolu = Phalguna (Palguna) / 9. Kasanga = Cétra (Sitra) / 10. Kasapuluh = Wéçaka (Wisaka) / 11. Désta = Jyéstha (Jita) / 12. Sadda = Asadha (Naya).
Dari data-data diatas terlihat suku bangsa Nusantara ternyata mampu membuat sistem kalender yang jauh lebih teliti atas pengaruh pergerakan makrokosmos dan mikrokosmos atas bumi Nusantara. Didalam prakteknya leluhur kita tidak hanya berpedoman atas masa edar Matahari dan Rembulan, tetapi juga memasukan pengaruh posisi Bintang (dikenal di era Majapahit sebagai SURYA - CHANDRA - KARTIKA AJI).
0 komentar:
Posting Komentar