Rabu, 04 Januari 2017


Sejak dahulu orang Jawa telah mempunyai “perhitungan“( petung Jawa ) tentang pasaran, hari, bulan dan lain sebagainya. Perhitungan itu meliputi baik buruknya pasaran, hari, bulan dan lain sebagainya. Khusus tentang hari dan pasaran terdapat di dalam mitologi sebagai berikut :
1.Batara Surya ( Dewa Matahari ) turun ke bumi menjelma menjadi Brahmana Raddhi di gunung tasik. Ia menggubah hitungan yang disebut Pancawara ( lima bilangan ) yang sekarang disebut Pasaran yakni : Legi, Paing, Pon, Wage dan Kliwon nama kunonya : Manis, Pethak ( an ) Abrit ( an ) Jene ( an ) Cemeng ( an ), kasih. ( Ranggowarsito R.NG.I : 228 )
2.Kemudian Brahmana Raddhi diboyong dijadikan penasehat Prabu Selacala di Gilingwesi sang Brahmana membuat sesaji, yakni sajian untuk dewa-dewa selama 7 hari berturut-turut dan tiap kali habis sesaji, hari itu diberinya nama sebagai berikut
a. Sesaji Emas, yang dipuja Matahari. Hari itu diberinya nama Radite, nama sekarang : Ahad.
b. Sesaji Perak, yang dipuja bulan. Hari itu diberinya nama : Soma, nama sekarang : Senen.
c. Sesaji Gangsa ( bahan membuat gamelan, perunggu ) yang dipuja api, hari itu diberinya nama : Anggara, nama sekarang Selasa.
d. Sesaji Besi, yang dipuja bumi, hari itu diberinya nama : buda, nama sekarang : Rebo.
e. Sesaji Perunggu, yang dipuja petir. Hari itu diberinya nama : Respati, nama sekarang : Kemis.
f. Sesaji Tembaga, yang dipuja Air. Hari itu diberinya nama : Sukra, nama sekarang : Jumat
g. Sesaji Timah, yang dipuja Angin. Hari itu diberinya nama : Saniscara disebut pula : Tumpak, nama sekarang : Sabtu.
Nama sekarang hari-hari tersebut adalah nama hari-hari dalam Kalender Sultan Agung, yang berasal dari kata-kata Arab ( Akhad, Isnain, Tslasa, Arba’a, Khamis, Jum’at, Sabt ) nama-nama sekarang itu dipakai sejak pergantian Kalender Jawa – Asli yang disebut Saka menjadi kalender Jawa / Sultan Agung yang nama ilmiahnya Anno Javanico ( AJ ). Pergantian kalender itu mulai 1 sura tahun Alip 1555 yang jatuh pada 1 Muharam 1042 = Kalender masehi 8 Juli 1633. Itu hasil perpaduan agama Islam dan kebudayaan Jawa.
Angka tahun AJ itu meneruskan angka tahun saka yang waktu itu sampai tahun 1554, sejak itu tahun saka tidak dipakai lagi di Jawa, tetapi hingga kini masih digunakan di Bali. Rangkaian kalender saka seperti : Nawawara ( hitungan 9 atau pedewaan ) Paringkelan ( kelemahan makhluk ) Wuku ( 30 macam a’7 hati, satu siklus 210 hari ) dll.
Dipadukan dengan kalender Sultan Agung ( AJ ) tersebut, keseluruhan merupakan petungan ( perhitungan ) Jawa yang dicatat dalam Primbon. Dikalangan suku Jawa, sekalipun di lingkungan kaum terpelajar, tidak sedikit yang hingga kini masih menggunakannya ( baca : mempercayai ) primbon.
Sadulur Papat Kalima Pancer
Hitungan Pasaran yang berjumlah lima itu menurut kepercayaan Jawa adalah sejalan dengan ajaran “ Sedulur papat, kalima pancer “ empat saudara sekelahiran, kelimanya pusat.
Ajaran ini mengandung pengertian bahwa badan manusia yang berupa raga, wadag, atau jasad lahir bersama empat unsur atau roh yang berasal dari, tanah, air, api dan udara. Empat unsur itu masing-masing mempunyai tempat di kiblat empat. Faktor yang kelima bertempat di pusat, yakni di tengah.
Lima tempat itu adalah juga tempat lima pasaran, maka persamaan tempat pasaran dan empat unsur dan kelimanya pusat itu adalah sebagai berikut :
1. Pasaran Legi bertempat di timur, satu tempat dengan unsur udara, memancarkan sinar ( aura ) putih.
2. Pasaran Paing bertempat di selatan, salah satu tempat dengan unsur Api, memancarkan sinar merah.
3. Pasaran Pon bertempat di barat, satu temapt dengan unsur air, memancarakan sinar kuning.
4. Pasaran Wage bertempat di utara, satu tempat dengan unsur tanah, memancarkan sinar hitam
5. Kelima di pusat atau di tengah, adalah tempat Sukma atau Jiwa, memancarkan sinar manca warna ( bermacam-macam )
Dari ajaran sadulur papat, kalima pancer dapat diketahui betapa pentingnya Pasaran Kliwon yang tempatnya ditengah atau pusat ( sentrum ) tengah atau pusat itu tempat jiwa atau sukma yang memancarkan daya – perbawa atau pengaruh kepada “ Sadulu Papat atau Empat Saudara ( unsur ) sekelahiran.
Satu peredaran “ Keblat papat kalima pancer “ itu dimulai dari timur berjalan sesuai dengan perputaran jam dan berakhir di tengah ( pusat ) Peta dari jalannya dapat digambarkan sebagai berikut :
menep ing rahsa sateleng kalbu
amatek cipta ambasuh sukma
sumunaring raga ambudidaya
Nora iguhing palena pikir
imaningsun anuju dhat luhur
Nembah asaling muasal
oncat hawa lereming asepi


Kebiasaan orang Jawa yang percaya bahwa segala sesuatu adalah simbol dari hakikat kehidupan, seperti syarat sebuah rumah harus memiliki empat buah soko guru (tiang penyangga) yang melambangkan empat unsur alam yaitu tanah, air, api, dan udara, yang ke empatnya dipercaya akan memperkuat rumah baik secara fisik dan mental penghuni rumah tersebut. Namun dengan adanya teknologi konstruksi yang semakin maju, keberadaan soko guru itu tidak lagi menjadi syarat pembangunan rumah.Dengan analisa tersebut dapat diperkirakan bagaimana nantinya faham simbolisme akan bergeser dari budaya jawa. Tapi bahwa simbolisme tidak akan terpengaruh oleh kehidupan manusia tapi kehidupan manusialah yang tergantung pada simbolisme. Dan sampai kapanpun simbolisme akan terus berkembang mengikuti berputarnya sangkakala.
Neptu Hari
Minggu Pon : 12
Senin Pon : 11
Selasa Pon : 10
Rabu Pon : 14
Kamis Pon : 15
Jum’at Pon : 13
Sabtu Pon : 16
Minggu Kliwon : 13
Senin Kliwon : 12
Selasa Kliwon : 11
Rabu Kliwon : 15
Kamis Kliwon : 16
Jum’at Kliwon : 14
Sabtu Kliwon : 17
Minggu Pahing : 14
Senin Pahing : 13
Selasa Pahing : 12
Rabu Pahing : 16
Kamis Pahing : 17
Jum’at Pahing : 15
Sabtu Pahing : 18
Minggu Wage : 9
Senin Wage : 8
Selasa Wage : 7
Kamis Wage : 12
Jum’at Wage : 10
Sabtu Wage : 13
Minggu Legi : 10
Senin Legi : 9
Selasa Legi : 8
Rabu Legi : 12
Kamis Legi : 13
Jum’at Legi : 11
Sabtu Legi : 14
Pembuatan Nama
Neptu hari :
Mingggu : 5
Senin : 4
Selasa : 3
Rabu : 7
Kamis : 8
Jum’at : 6
Sabtu : 9
Neptu Huruf sbb : Ha 1, Na 2, Ca 3, Ra 4, Ka 5, Da 6, Ta 7, Sa 8, Wa 9, La 10, Pa 11, Dha 12, Ja 13, Ya 14, Nya 15, Ma 16, Ga 17, Ba 18, Tha 19, Nga 20
Neptu Pasaran : Pon 7, Wage 4, Kliwon 8, legi 5, Pahing 9
Jumlahkan Neptu Weton ( hari dan pasaran ) dengan Neptu Huruf nama. Dari penjumlahan dikurangi lima-lima.
Contoh :
1. Kelahiran Jum,at Legi
2. Nama Sutoyo = S 8, T 7, Y 14 = 29
Penjumlahan 11+29 = 40 dikurangi lima-lima habis
Arti Sebuah Nama
1. Sri : Artinya selamat dan banyak rejekinya
2. Lungguh : Berkedudukan baik dan berpangkat
3. Gedhong : Kelak dapat berhasil dan kaya
4. Lara : Selalu menderita dan sakit-sakitan
5. Pati : Kelak akan menderita, tidak berumur panjang

Perjodohan
Neptu huruf :
Ha = 6 Na = 3 Ca = 3 Ra = 3 Ka = 3
Da = 5 Ta = 3 Sa = 3 Wa = 6 La = 5
Pa = 1 Dha = 4 Ja = 3 Ya = 8 Nya = 3
Ma = 5 Ga = 1 Ba =2 Tha = 4 Nga = 2
Caranya dengan menjumlahkan nama calon pengantin pria dan wanita ambil huruf hidupnya saja
Contoh :
Waluyo : W =6 L = 5 Y =8 = 19
Prihatini : P = 1 H = 6 T =3 N =3 = 13
19 + 13 = 32 dikurangi tujuh – tujuh ( 4 )
Hitungan Sisa sbb :
1. Tunggak Tan Semi : Sengsara selama menjadi pasangan
2. Pisang Pinugel : Cerai
3. Lumbung Gumulang : Melarat seumur hidup, boros
4. Sanggar Waringin : Menjadi pengoyom dan kaya
5. Pedaringan Kebak : Selalu dalam kecukupan, dan menjadi pelindung
6. Satria Lelaku : Harus berdagang dan bisa terhormat
7. Pandhita Mukti : Bahagia, tentram selamanya
Hitungan lain sbb :
1. Pisang Pinunggel : Mati, artinya bila punya anak lelaki, ayahnya yang meninggal, bila punya anak wanita maka ibunya yang akan meninggal lebih dulu.
2. Sanggar Waringin : Mendapat keteduhan ( tentram dan bahagia )
3. Gedhong Rembulan : Cepat Kaya, tetapi sering tertipu
4. Bale Kedhawang : Menakutkan ,selalu gelisah
5. Liman Plasungan : Gajah sering lepas, bila punya anak sesudah besar akan meninggal
6. Warak Pangrungruman : Pandai mencari simpati, gampang cari rejeki, tetapi tidak pandai menyimpannya
7. Garangan Macan : Pandai cari uang tapi sering tertipu
Menghitung Hari
Cth : 12 April 1974
1. Tahun diambil dua angka belakang 74
2. Tahun 74 : 4 18
3. Angka Bulan 4
4. Tanggal 12 +
Jumlah 108
6-
Sisa 102 : 7 =4
( Jum’at)
Menghitung Pasaran

1. Tahun 74 : 4 = 18
2. Angka bulan = 4
3. Tanggal = 12+
Jumlah = 34
2-
Sisa 32 : 5 =2 ( legi )
Hari Pernikahan
Hitungan Neptu hari dan pasaran, ketika acara berlangsung dan dikurangi tujuh-tujuh, jumlahnya adalah jawaban keadaan pengantin dikemudian hari. Bila sisanya sbb :
1. Wasesa Segara : Luas pandangan hidupnya, sangat berwibawa
2. Tunggak semi : Banyak anak tetapi sering sakit-sakitan
3. Satria Wibawa : Selalu mendapat keberuntungan dan dapat kaya
4. Sumur Sinaba : Selalu menjadi pengayoman, menolong orang
5. Satria Wirang : Selalu sengsara, melarat
6. Bumi Kapetak : Selalu tersisih, tetapi dapat simpan harta
7. Lebu Katiup Angin : Selalu kekurangan, selalu pindahrumah, dan sering pindah kerjaan dan kehidupannya tidak menentu
Hitungan lainnya :
Jumlahkan Neptu hari dan pasaran kedua calon pengantin dan kurangi empat-empat, kalau sisanya ssb :
1. Gentho : Sulit mendapatkan anak
2. Gembili : Banyak anaknya
3. Sri : Banyak rejekinya
4. Punggel : Salah satu mati muda
Mendirikan Rumah
Jumlah Neptu hari dan pasaran ketika akan mendirikan rumah/membangun rumah, dari jumlah itu dikurangi lima-lima, bila sisanya :
1. Kerta : Mendapat kejayaan
2. Yasa : Mendapat Kejayaan
3. Candi : Mendapat keberuntungan
4. Rogoh : Sering kemasukan pencuri
5. Sempoyong : Sering pindah rumah
Pindah Rumah
Jumlahkan Neptu hari dan pasaran pada hari saat mau pindah rumah, jumlahnya dikurangi enam-enam, bila sisanya sbb:
1. Pitutur : Banyak kesulitan
2. Demang Kandhuruwan : Sering menderita sakit
3. Satria Pinayungan : Banyak yang memuji dan terhormat
4. Mantri Sinaroja : Disenangi tetangga dan orang banyak
5. Macan Ketawan : Sering bertengkar dan digugat
6. Nuju Pati : Serig menderita dan selalu sedih
Neptu dan hari pasaran yang dipakai bb :
Jum’at 1, Sabtu 2, Ahad 3, Senin 4, Selasa 5, Rabu 6, Kamis 7.
Kliwon 1, Legi 2, Paing 3, Pon 4, Wage 5
Hitungan lain :
Jumlah Neptu hari dan pasaran dikurangi empat-empat, bila sisa sbb :
1. Kerta, dihormati oleh tetangga
2. Yasa, Tentram dan tenang hidupnya
3. Rogoh, Sering didatangi pencuri
4. Sempoyong, Sering pindah rumah
Bila jumlah Neptunya sbb :
Jumlah Neptu Weton Menghadap ke
7                           Utara atau Timur
8                           Utara atau Timur
9                           Selatan atau Timur
10                        Selatan atau Barat
11                         Barat
12                        Utara atau Barat
13                        Utara atau Timur
14                         Selatan atau Timur
15                        Barat
16                        Barat
17                       Utara atau Barat
18                       Utara atau Timur

Rotasi Waktu Pancaran Daya
Rotasi
Jam
Malam
18.00-20.00
20.00-21.00
21.00-23.00
23.00-01.00
01.00-03.00
03.00-04.00
04.00-06.00
Siang
06.00-08.00
08.00-09.00
09.00-11.00
11.00-13.00
13.00-15.00
15.00-16.00
16.00-18.00
Hari
1
2
3
4
5
6
7
Minggu
Kuning
Hitam
Hijau
Putih
Merah
Putih
Merah
Senin
Hitam
Hijau
Putih
Merah
Putih
Merah
Kuning
Selasa
Hijau
Putih
Merah
Putih
Merah
Kuning
Hitam
Rabu
Putih
Merah
Putih
Merah
Kuning
Hitam
Hijau
Kamis
Merah
Putih
Merah
Kuning
Hitam
Hijau
Putih
Jum’at
Putih
Merah
Kuning
Hitam
Hijau
Putih
Merah
Sabtu
Merah
Kuning
Hitam
Hijau
Putih
Merah
Putih
Pasaran
1
2
3
4
5
6
7
Pon
Kuning
Hitam
Hijau
Putih
Merah
Kuning
Hitam
Wage
Hitam
Hijau
Putih
Merah
Kuning
Hitam
Hijau
Kliwon
Hijau
Putih
Merah
Kuning
Hitam
Hijau
Putih
Legi
Putih
Merah
Kuning
Hitam
Hijau
Putih
Merah
Paing
Merah
Kuning
Hitam
Hijau
Putih
Merah
Kuning
Kuning : Ego, Harga Diri, Kederajatan
Hitam : Lumawah, nafsu, kebendaan, uang
Hijau : Kasih sayang, Mulhimah, nafsu ingin tahu
Putih : Kesucian, Kepandhitaan, Spiritual, Diam
Merah : Amarah keserakahan, galak, dan pemberani

  • Membuka suatu usaha              : warnanya hitam-hitam ( banyak uang )
  • Membuka kantor                         : waktunya adalah kuning-kuning  ( sukses )
  • Membuka Badan Sosial             : Warnanya hijau putih( kasih dan suci )
  • Mendirikan sesuatu bersifat keamanan : Merah-merah                  ( wibawa )

Masalah Hari untuk mencari Sandang Pangan
1.      Bila hari Jum’at Kliwon, maka sandang berada di barat , pangan di selatan, sakit berada di selatan
2.      Bila hari Sabtu Legi, maka sandang berada di selatan , pangan dan sakit di barat, pati berada di Timur
3.      Bila hari Ahad Pahing, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan timur, pati berada di utara
4.      Bila hari Senen Pon, maka sandang berada di utaras , pangan di selatan, sakit berada di timur dan pati di barat
5.      Bila hari Selasa Wage, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur, pati berada di barat
6.      Bila hari Rabu Kliwon, maka sandang berada di utara , pangan di timur, sakit berada di barat dan pati di selatan
7.      Bila hari Kamis Legi, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
8.      Bila hari Jum’at Pahing, maka sandang berada di barat , pangan di barat, sakit dan pati berada di selatan
9.      Bila hari Sabtu Pon, maka sandang berada di selatan , pangan di timur, sakit berada di barat dan pati di utara
10. Bila hari Ahad Wage, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan, dan pati di utara
11. Bila hari Senen Kliwon, maka sandang berada di selatan , pangan di timur, sakit berada di barat dan pati di utara
12. Bila hari Selasa Legi, maka sandang berada di utara , pangan di selatan, sakit berada di timur dan pati di utara
13. Bila hari Rabu Pahing, maka sandang berada di utara , pangan di barat, sakit berada di timur dan pati di selatan
14. Bila hari Kamis Pon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
15. Bila hari Jum’at Wage, maka sandang berada di barat , pangan di selatan, sakit berada di utara dan pati di timur
16. Bila hari Sabtu kliwon, maka sandang berada di selatan , pangan di barat, sakit berada di timur dan pati di utara
17. Bila hari Ahad Legi, maka sandang berada di timur , pangan dan sakit berada di utara dan pati di selatan
18. Bila hari Senen Pahing, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur dan pati di utara
19. Bila hari Selasa Pon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, pati berada di utara
20. Bila hari Rabu Wage, maka sandang berada di utara , pangan di barat, sakit berada di timur dan pati di barat
21. Bila hari kamis Kliwon, maka sandang berada di timur , pangan di selatan, sakit berada di barat dan pati di utara
22. Bila hari Jum’at Legi, maka sandang dan  pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
23. Bila hari Sabtu Pahing, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur dan pati barat
24. Bila hari Ahad Pon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati utara
25. Bila hari Senen Wage, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur dan pati barat
26. Bila hari Selasa Kliwon, maka sandang berada di selatan , pangan di timur, sakit berada di barat dan pati di utara
27. Bila hari Rabu Legi, maka sandang berada di utara , pangan di selatan, sakit berada di barat dan pati di timur
28. Bila hari Kamis Pahing, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
29. Bila hari Jum’at Pon, maka sandang berada di barat , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
30. Bila hari Sabtu Wage, maka sandang berada dan pangan di selatan, sakit berada di timur dan pati di barat
31. Bila hari Ahad Kliwon, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
32. Bila hari Senen Legi, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur dan pati barat
33. Bila hari Selasa Pahing, maka sandang berada di selatan  , pangan di utara, sakit berada di barat dan pati di timur
34. Bila hari Rabu Pon, maka sandang berada di utara , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
35. Bila hari kamis Wage, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
Masalah waktu mencari rejeki
Bila hari ahad pagi, rizki besar hingga tengah hari, dari tengah hari hingga terbenan matahari rizki kecil
Bila hari senin pagi rizki kecil hingga tengah hari, dari tengah hari hingga terbenan matahari rizki besar
Bila hari selasa pagi, rizki condong ke timur, kala tengah hari hingga waktu ashar rahayu
Bila hari rabu pagi kala condong ke timur rizki kecil, tengah hari lingsir ke barat rahayu, ashar rizki besar
Bila hari kamis pagi rahayu, lingsir ke timur rizki besar, kala tengah hari rizki kecil, dari barat hingga ashar rahayu
Bila hari jum’at pagi kala lingsir ke timur rizki kecil, dari lingsir kebarat hingga ashar rahayu
Bila hari sabtu pagi lingsir ke timur rizki kecil, kala lingsir ke barat riski besar
Na’asnya Hari
Dalam 12 bulan, ada tiga bulan sekali terdapat hari na’as dan 3 bulan sekali yang terdapat hari na’as itu ialah :
Bila bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulqaidah, na’asnya pada hari jum’at
Bila bulan Dzul Hijjah, Muharam dan Safar, na’asnya jatuh pada hari sabtu dan ahad
Bila bulan Robi’ul awal, Rajab dan Sya’ban, na’asnya jatuh pada hari rabu dan kamis
Bila bulan Rabi’ul awal, Rabi’ul akhir dan Jumadil awal, na’asnya jatuh pada hari Senen dan selasa
Ini dinamakan “ Jati Ngarang” maka berhati-hati dalam bercocok tanam, bepergian atau mendirikan rumah atau kegiatan lainnya karena bisa membawa celaka atau terkena cobaan. Untuk membangun rumah yang paling baik adalah pada bulan Safar, Rabi’ul Akhir dan Sya’ban

0 komentar:

Posting Komentar

SEWELASAN

AGENDA

  • MENGOLEKSI
  • BERKEGIATAN
  • NAPAK TILAS

Sample Text

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget