Sejak dahulu orang Jawa telah mempunyai “perhitungan“( petung
Jawa ) tentang pasaran, hari, bulan dan lain sebagainya. Perhitungan itu
meliputi baik buruknya pasaran, hari, bulan dan lain sebagainya. Khusus tentang
hari dan pasaran terdapat di dalam mitologi sebagai berikut :
1.Batara
Surya ( Dewa Matahari ) turun ke bumi menjelma menjadi Brahmana Raddhi di
gunung tasik. Ia menggubah hitungan yang disebut Pancawara ( lima bilangan )
yang sekarang disebut Pasaran yakni : Legi, Paing, Pon, Wage dan Kliwon nama
kunonya : Manis, Pethak ( an ) Abrit ( an ) Jene ( an ) Cemeng ( an ), kasih. (
Ranggowarsito R.NG.I : 228 )
2.Kemudian
Brahmana Raddhi diboyong dijadikan penasehat Prabu Selacala di Gilingwesi sang
Brahmana membuat sesaji, yakni sajian untuk dewa-dewa selama 7 hari
berturut-turut dan tiap kali habis sesaji, hari itu diberinya nama sebagai
berikut
a.
Sesaji Emas, yang dipuja Matahari. Hari itu diberinya nama Radite, nama
sekarang : Ahad.
b.
Sesaji Perak, yang dipuja bulan. Hari itu diberinya nama : Soma, nama sekarang
: Senen.
c.
Sesaji Gangsa ( bahan membuat gamelan, perunggu ) yang dipuja api, hari itu
diberinya nama : Anggara, nama sekarang Selasa.
d.
Sesaji Besi, yang dipuja bumi, hari itu diberinya nama : buda, nama sekarang :
Rebo.
e.
Sesaji Perunggu, yang dipuja petir. Hari itu diberinya nama : Respati, nama
sekarang : Kemis.
f.
Sesaji Tembaga, yang dipuja Air. Hari itu diberinya nama : Sukra, nama sekarang
: Jumat
g.
Sesaji Timah, yang dipuja Angin. Hari itu diberinya nama : Saniscara disebut
pula : Tumpak, nama sekarang : Sabtu.
Nama
sekarang hari-hari tersebut adalah nama hari-hari dalam Kalender Sultan Agung,
yang berasal dari kata-kata Arab ( Akhad, Isnain, Tslasa, Arba’a, Khamis,
Jum’at, Sabt ) nama-nama sekarang itu dipakai sejak pergantian Kalender Jawa –
Asli yang disebut Saka menjadi kalender Jawa / Sultan Agung yang nama ilmiahnya
Anno Javanico ( AJ ). Pergantian kalender itu mulai 1 sura tahun Alip 1555 yang
jatuh pada 1 Muharam 1042 = Kalender masehi 8 Juli 1633. Itu hasil perpaduan
agama Islam dan kebudayaan Jawa.
Angka
tahun AJ itu meneruskan angka tahun saka yang waktu itu sampai tahun 1554,
sejak itu tahun saka tidak dipakai lagi di Jawa, tetapi hingga kini masih
digunakan di Bali. Rangkaian kalender saka seperti : Nawawara ( hitungan 9 atau
pedewaan ) Paringkelan ( kelemahan makhluk ) Wuku ( 30 macam a’7 hati, satu
siklus 210 hari ) dll.
Dipadukan
dengan kalender Sultan Agung ( AJ ) tersebut, keseluruhan merupakan petungan (
perhitungan ) Jawa yang dicatat dalam Primbon. Dikalangan suku Jawa, sekalipun
di lingkungan kaum terpelajar, tidak sedikit yang hingga kini masih
menggunakannya ( baca : mempercayai ) primbon.
Sadulur
Papat Kalima Pancer
Hitungan
Pasaran yang berjumlah lima itu menurut kepercayaan Jawa adalah sejalan dengan
ajaran “ Sedulur papat, kalima pancer “ empat saudara sekelahiran, kelimanya
pusat.
Ajaran
ini mengandung pengertian bahwa badan manusia yang berupa raga, wadag, atau
jasad lahir bersama empat unsur atau roh yang berasal dari, tanah, air, api dan
udara. Empat unsur itu masing-masing mempunyai tempat di kiblat empat. Faktor
yang kelima bertempat di pusat, yakni di tengah.
Lima
tempat itu adalah juga tempat lima pasaran, maka persamaan tempat pasaran dan
empat unsur dan kelimanya pusat itu adalah sebagai berikut :
1.
Pasaran Legi bertempat di timur, satu tempat dengan unsur udara, memancarkan
sinar ( aura ) putih.
2.
Pasaran Paing bertempat di selatan, salah satu tempat dengan unsur Api,
memancarkan sinar merah.
3.
Pasaran Pon bertempat di barat, satu temapt dengan unsur air, memancarakan
sinar kuning.
4.
Pasaran Wage bertempat di utara, satu tempat dengan unsur tanah, memancarkan
sinar hitam
5.
Kelima di pusat atau di tengah, adalah tempat Sukma atau Jiwa, memancarkan
sinar manca warna ( bermacam-macam )
Dari
ajaran sadulur papat, kalima pancer dapat diketahui betapa pentingnya Pasaran
Kliwon yang tempatnya ditengah atau pusat ( sentrum ) tengah atau pusat itu
tempat jiwa atau sukma yang memancarkan daya – perbawa atau pengaruh kepada “
Sadulu Papat atau Empat Saudara ( unsur ) sekelahiran.
Satu
peredaran “ Keblat papat kalima pancer “ itu dimulai dari timur berjalan sesuai
dengan perputaran jam dan berakhir di tengah ( pusat ) Peta dari jalannya dapat
digambarkan sebagai berikut :
menep
ing rahsa sateleng kalbu
amatek
cipta ambasuh sukma
sumunaring
raga ambudidaya
Nora
iguhing palena pikir
imaningsun
anuju dhat luhur
Nembah
asaling muasal
oncat
hawa lereming asepi
Kebiasaan orang Jawa yang percaya bahwa segala sesuatu adalah simbol dari
hakikat kehidupan, seperti syarat sebuah rumah harus memiliki empat buah soko
guru (tiang penyangga) yang melambangkan empat unsur alam yaitu tanah, air,
api, dan udara, yang ke empatnya dipercaya akan memperkuat rumah baik secara
fisik dan mental penghuni rumah tersebut. Namun dengan adanya teknologi
konstruksi yang semakin maju, keberadaan soko guru itu tidak lagi menjadi
syarat pembangunan rumah.Dengan analisa tersebut dapat diperkirakan bagaimana
nantinya faham simbolisme akan bergeser dari budaya jawa. Tapi bahwa simbolisme
tidak akan terpengaruh oleh kehidupan manusia tapi kehidupan manusialah yang
tergantung pada simbolisme. Dan sampai kapanpun simbolisme akan terus
berkembang mengikuti berputarnya sangkakala.
Neptu Hari
Minggu
Pon : 12
Senin Pon : 11
Selasa Pon : 10
Rabu Pon : 14
Kamis Pon : 15
Jum’at Pon : 13
Sabtu Pon : 16
Minggu Kliwon : 13
Senin Kliwon : 12
Selasa Kliwon : 11
Rabu Kliwon : 15
Kamis Kliwon : 16
Jum’at Kliwon : 14
Sabtu Kliwon : 17
Minggu Pahing : 14
Senin Pahing : 13
Selasa Pahing : 12
Rabu Pahing : 16
Kamis Pahing : 17
Jum’at Pahing : 15
Sabtu Pahing : 18
Minggu Wage : 9
Senin Wage : 8
Selasa Wage : 7
Kamis Wage : 12
Jum’at Wage : 10
Sabtu Wage : 13
Minggu Legi : 10
Senin Legi : 9
Selasa Legi : 8
Rabu Legi : 12
Kamis Legi : 13
Jum’at Legi : 11
Sabtu Legi : 14
Senin Pon : 11
Selasa Pon : 10
Rabu Pon : 14
Kamis Pon : 15
Jum’at Pon : 13
Sabtu Pon : 16
Minggu Kliwon : 13
Senin Kliwon : 12
Selasa Kliwon : 11
Rabu Kliwon : 15
Kamis Kliwon : 16
Jum’at Kliwon : 14
Sabtu Kliwon : 17
Minggu Pahing : 14
Senin Pahing : 13
Selasa Pahing : 12
Rabu Pahing : 16
Kamis Pahing : 17
Jum’at Pahing : 15
Sabtu Pahing : 18
Minggu Wage : 9
Senin Wage : 8
Selasa Wage : 7
Kamis Wage : 12
Jum’at Wage : 10
Sabtu Wage : 13
Minggu Legi : 10
Senin Legi : 9
Selasa Legi : 8
Rabu Legi : 12
Kamis Legi : 13
Jum’at Legi : 11
Sabtu Legi : 14
Pembuatan Nama
Neptu hari :
Mingggu : 5
Senin : 4
Selasa : 3
Rabu : 7
Kamis : 8
Jum’at : 6
Sabtu : 9
Neptu Huruf sbb : Ha 1, Na 2, Ca 3, Ra 4, Ka 5, Da 6, Ta 7, Sa 8, Wa 9, La 10, Pa 11, Dha 12, Ja 13, Ya 14, Nya 15, Ma 16, Ga 17, Ba 18, Tha 19, Nga 20
Neptu Pasaran : Pon 7, Wage 4, Kliwon 8, legi 5, Pahing 9
Mingggu : 5
Senin : 4
Selasa : 3
Rabu : 7
Kamis : 8
Jum’at : 6
Sabtu : 9
Neptu Huruf sbb : Ha 1, Na 2, Ca 3, Ra 4, Ka 5, Da 6, Ta 7, Sa 8, Wa 9, La 10, Pa 11, Dha 12, Ja 13, Ya 14, Nya 15, Ma 16, Ga 17, Ba 18, Tha 19, Nga 20
Neptu Pasaran : Pon 7, Wage 4, Kliwon 8, legi 5, Pahing 9
Jumlahkan
Neptu Weton ( hari dan pasaran ) dengan Neptu Huruf nama. Dari penjumlahan
dikurangi lima-lima.
Contoh :
1. Kelahiran Jum,at Legi
2. Nama Sutoyo = S 8, T 7, Y 14 = 29
Penjumlahan 11+29 = 40 dikurangi lima-lima habis
Contoh :
1. Kelahiran Jum,at Legi
2. Nama Sutoyo = S 8, T 7, Y 14 = 29
Penjumlahan 11+29 = 40 dikurangi lima-lima habis
Arti Sebuah Nama
1.
Sri : Artinya selamat dan banyak rejekinya
2.
Lungguh : Berkedudukan baik dan berpangkat
3.
Gedhong : Kelak dapat berhasil dan kaya
4.
Lara : Selalu menderita dan sakit-sakitan
5.
Pati : Kelak akan menderita, tidak berumur panjang
Perjodohan
Neptu huruf :
Ha
= 6 Na = 3 Ca = 3 Ra = 3 Ka = 3
Da = 5 Ta = 3 Sa = 3 Wa = 6 La = 5
Pa = 1 Dha = 4 Ja = 3 Ya = 8 Nya = 3
Ma = 5 Ga = 1 Ba =2 Tha = 4 Nga = 2
Caranya dengan menjumlahkan nama calon pengantin pria dan wanita ambil huruf hidupnya saja
Da = 5 Ta = 3 Sa = 3 Wa = 6 La = 5
Pa = 1 Dha = 4 Ja = 3 Ya = 8 Nya = 3
Ma = 5 Ga = 1 Ba =2 Tha = 4 Nga = 2
Caranya dengan menjumlahkan nama calon pengantin pria dan wanita ambil huruf hidupnya saja
Contoh
:
Waluyo : W =6 L = 5 Y =8 = 19
Prihatini : P = 1 H = 6 T =3 N =3 = 13
19 + 13 = 32 dikurangi tujuh – tujuh ( 4 )
Waluyo : W =6 L = 5 Y =8 = 19
Prihatini : P = 1 H = 6 T =3 N =3 = 13
19 + 13 = 32 dikurangi tujuh – tujuh ( 4 )
Hitungan Sisa sbb :
1.
Tunggak Tan Semi : Sengsara selama menjadi pasangan
2.
Pisang Pinugel : Cerai
3.
Lumbung Gumulang : Melarat seumur hidup, boros
4.
Sanggar Waringin : Menjadi pengoyom dan kaya
5.
Pedaringan Kebak : Selalu dalam kecukupan, dan menjadi pelindung
6. Satria Lelaku : Harus berdagang dan bisa terhormat
6. Satria Lelaku : Harus berdagang dan bisa terhormat
7.
Pandhita Mukti : Bahagia, tentram selamanya
Hitungan lain sbb :
1.
Pisang Pinunggel : Mati, artinya bila punya anak lelaki, ayahnya yang
meninggal, bila punya anak wanita maka ibunya yang akan meninggal lebih dulu.
2.
Sanggar Waringin : Mendapat keteduhan ( tentram dan bahagia )
3.
Gedhong Rembulan : Cepat Kaya, tetapi sering tertipu
4.
Bale Kedhawang : Menakutkan ,selalu gelisah
5.
Liman Plasungan : Gajah sering lepas, bila punya anak sesudah besar akan
meninggal
6.
Warak Pangrungruman : Pandai mencari simpati, gampang cari rejeki, tetapi tidak
pandai menyimpannya
7.
Garangan Macan : Pandai cari uang tapi sering tertipu
Menghitung Hari
Cth
: 12 April 1974
1.
Tahun diambil dua angka belakang 74
2. Tahun 74 : 4 18
3. Angka Bulan 4
4. Tanggal 12 +
Jumlah 108
6-
Sisa 102 : 7 =4
( Jum’at)
2. Tahun 74 : 4 18
3. Angka Bulan 4
4. Tanggal 12 +
Jumlah 108
6-
Sisa 102 : 7 =4
( Jum’at)
Menghitung Pasaran
1. Tahun 74 : 4 = 18
2. Angka bulan = 4
3. Tanggal = 12+
Jumlah = 34
2-
Sisa 32 : 5 =2 ( legi )
1. Tahun 74 : 4 = 18
2. Angka bulan = 4
3. Tanggal = 12+
Jumlah = 34
2-
Sisa 32 : 5 =2 ( legi )
Hari Pernikahan
Hitungan
Neptu hari dan pasaran, ketika acara berlangsung dan dikurangi tujuh-tujuh,
jumlahnya adalah jawaban keadaan pengantin dikemudian hari. Bila sisanya sbb :
1.
Wasesa Segara : Luas pandangan hidupnya, sangat berwibawa
2.
Tunggak semi : Banyak anak tetapi sering sakit-sakitan
3. Satria Wibawa : Selalu mendapat keberuntungan dan dapat kaya
3. Satria Wibawa : Selalu mendapat keberuntungan dan dapat kaya
4.
Sumur Sinaba : Selalu menjadi pengayoman, menolong orang
5.
Satria Wirang : Selalu sengsara, melarat
6.
Bumi Kapetak : Selalu tersisih, tetapi dapat simpan harta
7.
Lebu Katiup Angin : Selalu kekurangan, selalu pindahrumah, dan sering pindah
kerjaan dan kehidupannya tidak menentu
Hitungan lainnya :
Jumlahkan
Neptu hari dan pasaran kedua calon pengantin dan kurangi empat-empat, kalau
sisanya ssb :
1.
Gentho : Sulit mendapatkan anak
2.
Gembili : Banyak anaknya
3.
Sri : Banyak rejekinya
4.
Punggel : Salah satu mati muda
Mendirikan Rumah
Jumlah
Neptu hari dan pasaran ketika akan mendirikan rumah/membangun rumah, dari
jumlah itu dikurangi lima-lima, bila sisanya :
1.
Kerta : Mendapat kejayaan
2.
Yasa : Mendapat Kejayaan
3.
Candi : Mendapat keberuntungan
4.
Rogoh : Sering kemasukan pencuri
5.
Sempoyong : Sering pindah rumah
Pindah Rumah
Jumlahkan
Neptu hari dan pasaran pada hari saat mau pindah rumah, jumlahnya dikurangi
enam-enam, bila sisanya sbb:
1.
Pitutur : Banyak kesulitan
2.
Demang Kandhuruwan : Sering menderita sakit
3.
Satria Pinayungan : Banyak yang memuji dan terhormat
4.
Mantri Sinaroja : Disenangi tetangga dan orang banyak
5.
Macan Ketawan : Sering bertengkar dan digugat
6.
Nuju Pati : Serig menderita dan selalu sedih
Neptu
dan hari pasaran yang dipakai bb :
Jum’at
1, Sabtu 2, Ahad 3, Senin 4, Selasa 5, Rabu 6, Kamis 7.
Kliwon 1, Legi 2, Paing 3, Pon 4, Wage 5
Kliwon 1, Legi 2, Paing 3, Pon 4, Wage 5
Hitungan lain :
Jumlah
Neptu hari dan pasaran dikurangi empat-empat, bila sisa sbb :
1.
Kerta, dihormati oleh tetangga
2. Yasa, Tentram dan tenang hidupnya
3. Rogoh, Sering didatangi pencuri
4. Sempoyong, Sering pindah rumah
2. Yasa, Tentram dan tenang hidupnya
3. Rogoh, Sering didatangi pencuri
4. Sempoyong, Sering pindah rumah
Bila
jumlah Neptunya sbb :
Jumlah
Neptu Weton Menghadap ke
7
Utara
atau Timur
8 Utara atau Timur
9 Selatan atau Timur
10 Selatan atau Barat
11 Barat
12 Utara atau Barat
13 Utara atau Timur
14 Selatan atau Timur
15 Barat
16 Barat
17 Utara atau Barat
18 Utara atau Timur
8 Utara atau Timur
9 Selatan atau Timur
10 Selatan atau Barat
11 Barat
12 Utara atau Barat
13 Utara atau Timur
14 Selatan atau Timur
15 Barat
16 Barat
17 Utara atau Barat
18 Utara atau Timur
Rotasi Waktu Pancaran Daya
Rotasi
|
Jam
|
|||||||||
Malam
|
18.00-20.00
|
20.00-21.00
|
21.00-23.00
|
23.00-01.00
|
01.00-03.00
|
03.00-04.00
|
04.00-06.00
|
|||
Siang
|
06.00-08.00
|
08.00-09.00
|
09.00-11.00
|
11.00-13.00
|
13.00-15.00
|
15.00-16.00
|
16.00-18.00
|
|||
Hari
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|||
Minggu
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Putih
|
Merah
|
|||
Senin
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
|||
Selasa
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
|||
Rabu
|
Putih
|
Merah
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
|||
Kamis
|
Merah
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
|||
Jum’at
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
|||
Sabtu
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Putih
|
|||
Pasaran
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|||
Pon
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
|||
Wage
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
|||
Kliwon
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
|||
Legi
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
|||
Paing
|
Merah
|
Kuning
|
Hitam
|
Hijau
|
Putih
|
Merah
|
Kuning
|
|||
Kuning : Ego, Harga Diri, Kederajatan
Hitam : Lumawah, nafsu, kebendaan, uang
Hijau : Kasih sayang, Mulhimah, nafsu ingin tahu
Putih : Kesucian, Kepandhitaan, Spiritual, Diam
Merah : Amarah keserakahan, galak, dan pemberani
- Membuka
suatu usaha : warnanya
hitam-hitam ( banyak uang )
- Membuka
kantor
: waktunya adalah kuning-kuning ( sukses )
- Membuka
Badan Sosial : Warnanya hijau
putih( kasih dan suci )
- Mendirikan
sesuatu bersifat keamanan : Merah-merah
( wibawa )
Masalah Hari untuk mencari Sandang Pangan
1.
Bila hari Jum’at Kliwon, maka sandang berada di barat , pangan
di selatan, sakit berada di selatan
2.
Bila hari Sabtu Legi, maka sandang berada di selatan , pangan
dan sakit di barat, pati berada di Timur
3.
Bila hari Ahad Pahing, maka sandang berada di timur , pangan di
barat, sakit berada di selatan dan timur, pati berada di utara
4.
Bila hari Senen Pon, maka sandang berada di utaras , pangan di
selatan, sakit berada di timur dan pati di barat
5.
Bila hari Selasa Wage, maka sandang berada di selatan , pangan
di utara, sakit berada di timur, pati berada di barat
6.
Bila hari Rabu Kliwon, maka sandang berada di utara , pangan di
timur, sakit berada di barat dan pati di selatan
7.
Bila hari Kamis Legi, maka sandang berada di timur , pangan di
barat, sakit berada di selatan dan pati di utara
8.
Bila hari Jum’at Pahing, maka sandang berada di barat , pangan
di barat, sakit dan pati berada di selatan
9.
Bila hari Sabtu Pon, maka sandang berada di selatan , pangan di
timur, sakit berada di barat dan pati di utara
10. Bila hari Ahad Wage,
maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan, dan
pati di utara
11. Bila hari Senen
Kliwon, maka sandang berada di selatan , pangan di timur, sakit berada di barat
dan pati di utara
12. Bila hari Selasa Legi,
maka sandang berada di utara , pangan di selatan, sakit berada di timur dan
pati di utara
13. Bila hari Rabu Pahing,
maka sandang berada di utara , pangan di barat, sakit berada di timur dan pati
di selatan
14. Bila hari Kamis Pon,
maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan
pati di utara
15. Bila hari Jum’at Wage,
maka sandang berada di barat , pangan di selatan, sakit berada di utara dan
pati di timur
16. Bila hari Sabtu
kliwon, maka sandang berada di selatan , pangan di barat, sakit berada di timur
dan pati di utara
17. Bila hari Ahad Legi,
maka sandang berada di timur , pangan dan sakit berada di utara dan pati di
selatan
18. Bila hari Senen
Pahing, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur
dan pati di utara
19. Bila hari Selasa Pon,
maka sandang berada di timur , pangan di barat, pati berada di utara
20. Bila hari Rabu Wage,
maka sandang berada di utara , pangan di barat, sakit berada di timur dan pati
di barat
21. Bila hari kamis
Kliwon, maka sandang berada di timur , pangan di selatan, sakit berada di barat
dan pati di utara
22. Bila hari Jum’at Legi,
maka sandang dan pangan di barat, sakit berada di selatan dan pati di
utara
23. Bila hari Sabtu
Pahing, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur
dan pati barat
24. Bila hari Ahad Pon,
maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan
pati utara
25. Bila hari Senen Wage,
maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur dan
pati barat
26. Bila hari Selasa
Kliwon, maka sandang berada di selatan , pangan di timur, sakit berada di barat
dan pati di utara
27. Bila hari Rabu Legi,
maka sandang berada di utara , pangan di selatan, sakit berada di barat dan
pati di timur
28. Bila hari Kamis
Pahing, maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan
dan pati di utara
29. Bila hari Jum’at Pon,
maka sandang berada di barat , pangan di barat, sakit berada di selatan dan
pati di utara
30. Bila hari Sabtu Wage,
maka sandang berada dan pangan di selatan, sakit berada di timur dan pati di
barat
31. Bila hari Ahad Kliwon,
maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan
pati di utara
32. Bila hari Senen Legi,
maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di timur dan
pati barat
33. Bila hari Selasa
Pahing, maka sandang berada di selatan , pangan di utara, sakit berada di
barat dan pati di timur
34. Bila hari Rabu Pon,
maka sandang berada di utara , pangan di barat, sakit berada di selatan dan
pati di utara
35. Bila hari kamis Wage,
maka sandang berada di timur , pangan di barat, sakit berada di selatan dan
pati di utara
Masalah waktu mencari rejeki
Bila
hari ahad pagi, rizki besar hingga tengah hari, dari tengah hari hingga
terbenan matahari rizki kecil
Bila
hari senin pagi rizki kecil hingga tengah hari, dari tengah hari hingga terbenan
matahari rizki besar
Bila
hari selasa pagi, rizki condong ke timur, kala tengah hari hingga waktu ashar
rahayu
Bila
hari rabu pagi kala condong ke timur rizki kecil, tengah hari lingsir ke barat
rahayu, ashar rizki besar
Bila
hari kamis pagi rahayu, lingsir ke timur rizki besar, kala tengah hari rizki
kecil, dari barat hingga ashar rahayu
Bila
hari jum’at pagi kala lingsir ke timur rizki kecil, dari lingsir kebarat hingga
ashar rahayu
Bila
hari sabtu pagi lingsir ke timur rizki kecil, kala lingsir ke barat riski besar
Na’asnya Hari
Dalam
12 bulan, ada tiga bulan sekali terdapat hari na’as dan 3 bulan sekali yang
terdapat hari na’as itu ialah :
Bila
bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulqaidah, na’asnya pada hari jum’at
Bila
bulan Dzul Hijjah, Muharam dan Safar, na’asnya jatuh pada hari sabtu dan ahad
Bila
bulan Robi’ul awal, Rajab dan Sya’ban, na’asnya jatuh pada hari rabu dan kamis
Bila
bulan Rabi’ul awal, Rabi’ul akhir dan Jumadil awal, na’asnya jatuh pada hari
Senen dan selasa
Ini
dinamakan “ Jati Ngarang” maka berhati-hati dalam bercocok tanam, bepergian
atau mendirikan rumah atau kegiatan lainnya karena bisa membawa celaka atau
terkena cobaan. Untuk membangun rumah yang paling baik adalah pada bulan Safar,
Rabi’ul Akhir dan Sya’ban
0 komentar:
Posting Komentar