Kalau ada yang bilang Kerajaan WILWATIKTA (Majapahit) itu PENAKLUK NUSANTARA ..... SURUH BELAJAR LAGI. Karena Kerajaan WILWATIKTA (Majapahit) adalah pimpinan dari "Konfederasi Nusantara" yang dibentuk jauh ratusan bahkan ribuan tahun sebelum eranya.
Bekas pemimpin Konfederasi Nusantara yang bisa dijejaki saat ini adalah : TARUMANEGARA, KUTAI, MATARAM HINDU (artefak Borobudur), SRIWIJAYA (Prasasti), KAHURIPAN (Prasasti), DHAHA PANJALU (ekspedisi Pabali, Prasasti), SINGHASARI (ekspedisi Pamalayu, Prasasti), dan WILWATIKTA / MAJAPAHIT (Sumpah Palapa, ekspedisi Nusantara Jayati, Prasasti).
Mari beranalogi secara cerdas, bahwa atas persamaan kepentingan dan tujuan .... beberapa kerajaan di kawasan Nusantara (jauh lebih luas dari Indonesia modern, Nusantara lama mempunyai batas barat : Madagaskar, batas timur : Kepulauan Paskah, batas utara : Kepulauan Okinawa dan batas selatan : Selandia Baru) membentuk konfederasi atau pakta ekonomi dan pertahanan. Mereka memilih pimpinan, kerajaan yang dianggap kuat dan mempunyai kredibilitas tinggi melakukan misi diplomatik dengan kerajaan lain diluar kawasan Nusantara.
Bahan kajian dan renungan, EKSPEDISI PAMALAYU 1 dan 2 oleh Kerajaan SINGHASARI adalah atas permintaan anggota konfederasi : Kerajaan DHARMASRAYA. Atas gangguan wilayah lautnya oleh Lanun (bajak laut) selat Malaka yang bermarkas di Tumasik. Jadi itu bukan ekspedisi penundukan atas kerajaan-kerajaan Melayu tetapi justru bantuan militer dari seluruh anggota konfederasi atau operasi penegakan kedaulatan. Tidak ada satupun prasasti yang menyebutkan perang terjadi antara Kerajaan Singhasari dengan Kerajaan Dharmasraya, yang ada malah prasasti Traktat PORTO yang menyebutkan adanya kesepakatan antara Portugis dengan armada laut konfederasi yang diwakili Kerajaan Singhasari, bahwa batas terluar wilayah Singhasari ditandai dengan penanda batas PURA di atas pulau Tumasik = SINGHASARI PURA = SINGHAPURA (yang sekarang menjadi negara sendiri).
Kajian lain, ketika Majapahit baru berumur 3 tahun : ada catatan dari bangsa China dan Portugis menyebutkan mempunyai armada kapal militer dan dagang ribuan jumlahnya. Analogi pemikiran : mahasiswa ITS (Fak. Perkapalan) pernah mencoba membangun replika satu kapal Phinisi Nusantara untuk BPPT saat itu, dengan peralatan modern dan logistik yang cukup membutuhkan waktu 8 bulan dengan dana luar biasa besar. Terus kalau Majapahit punya kapal sampai ribuan, galangan mana yang mampu memproduksi sebanyak itu dan darimana dana pembangunannya yang jelas akan membuat Majapahit bangkrut diusia balita nya.
Kesimpulan, Majapahit telah diangkat menjadi PIMPINAN KONFEDERASI NUSANTARA oleh kerajaan-kerajaan di Nusantara sebagai pewaris Kerajaan Singhasari yang sah (karena saat itu empat putri raja terakhir Kerajaan Singhasari bergabung dalam Kerajaan Majapahit). Armada laut yang dimilikinya adalah warisan Kerajaan Singhasari dan armada milik anggota konfederasi yang di kelolanya. Sumbangan terbesar datang dari : Kerajaan Bugis, Kerajaan Sulu, Armada Madura, Armada Bali dan Lombok, Armada Kutai, Armada Dharmasraya.
Sumpah Palapa oleh GAJAHMADA bukan upaya penaklukan Nusantara, tetapi mirip dengan Ekspedisi Pamalayunya Singhasari .... itu operasi PENEGAKAN KEDAULATAN KONFEDERASI NUSANTARA. Yang dituju adalah wilayah bermasalah di kawasan Nusantara, baik yang sifatnya pemberontakan atau pembangkangan kerajaan lokal terhadap kesepakatan awal ataupun karena adanya penguasa baru yang ingin memisahkan diri dari konfederasi saat Kerajaan Singhasari sebagai pemimpin konfederasi runtuh akibat serangan Kerajaan Gegelang yang masih kerabatnya sendiri.
Luas wilayah Nusantara yang sedemikian luar biasa dan banyaknya kerajaan-kerajaan lokal didalamnya, jelas membutuhkan waktu lama dan jumlah pertempuran yang banyak guna menundukkannya. Tapi berapa banyak yang anda dapat temukan dicatatan sejarah dan prasasti atas pertempuran yang dilakukan oleh Majapahit ? ..... jawabnya jelas dibawah 10 kali pertempuran besar. Dan itu bukti lain, bahwa Majapahit adalah PEMIMPIN yang dipilih dan bukannya penakluk Nusantara.
Jadi sudah betul kalau pencetus negara INDONESIA modern saat ini mengambil bentuk negara KESATUAN, karena memang seperti itu adanya sejak ribuan tahun yang lalu. Dan INDONESIA sekarang ini adalah transformasi sempurna dari nilai-nilai yang diperjuangkan seluruh anggota konfederasi Nusantara yang pernah dipimpin : TARUMANEGARA, KUTAI, MATARAM HINDU, SRIWIJAYA, KAHURIPAN, DHAHA PANJALU, SINGHASARI dan WILWATIKTA / MAJAPAHIT.
Maka adalah kewajiban kita untuk menjaga dan menyempurnakannya. Ketika terjadi ketimpangan pelaksanaan yang menyebabkan ketidak puasan, kerugian bagi suatu wilayah, hendaknya kita tinjau ulang dan membenahi sistemnya. Kalau yang salah pimpinannya, ya diganti pimpinannya sesuai mekanisme yang ada. Tetapi bila kekecewaan itu diekspresikan dengan pemisahan diri atau menuntut kemerdekaan ..... jawabanya adalah jelas ..... akan ada operasi penegakan kedaulatan, sama dengan yang dilakukan Kerajaan Singhasari dengan Ekspedisi Pamalayunya, sama dengan yang dilakukan oleh Gajahmada dengan Sumpah Palapanya.